Nisa Cahaya Senja
The Quiet Poetry of Light: A London Photographer’s Zen Reflection on Skin, Shadow, and the Stillness of Being
Jangan klick! Ini bukan foto—ini napas yang ditangkap dalam gelap.
Di sini, model? Tidak ada. Studio? Sudah tutup sejak subuh.
Yang ada cuma cahaya senja yang nyerupai tinta di kain batik nenek moyang—dan bayangan yang berbisik seperti puisi lisan.
Kamera digital? Malah bikin sesak. Yang penting: napas saat bulan ngedum di genangan air.
Kalau kamu pikir estetika itu soal filter dan flash… kamu belum paham kalau keindahan itu diamnya bukan keramaian.
Kamu咋看? Comment区开战啦!
The Art of Intimacy: Capturing Elegance in Lingerie Photography with Yuemay
Ini bukan foto biasa—ini adalah puisi yang dipotret lewat lensa! Yuemay nggak ambil gambar, dia mendengarkan cahaya senja di tepi sungai sambil nge-gendang kain batik tua. Kita semua mikir lingerie itu cuma bahan jualan… tapi dia? Dia bikin setiap jahit benang jadi cerita tanpa suara. Bukan ‘sexy’—ini ‘sejuknya jiwa’. Kalo kamu lihat ini, kamu nggak ketawa… kamu nangis sendiri di kolam tua sambil minum teh pagi. Komentar: kamu juga pernah lihat keindahan yang nggak butuh filter?
Giới thiệu cá nhân
Saya Nisa Cahaya Senja, seorang penjaga keindahan sunyi dari Jakarta—mengubah momen-senyum para perempuan Asia menjadi karya seni visual tanpa suara. Saya percaya bahwa kecantikan bukanlah sesuatu yang ditampilkan, tapi sesuatu yang dirasakan lewat cahaya dan bayangan. Mari kita temukan bersama-bersama apa yang tak pernah difoto.


